Kamis, 05 Desember 2013

Makalah Ragam Bahasa


RAGAM BAHASA
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)
Dosen : Tri Budiarta, SS., MM.


  

Disusun Oleh: Kelompok 4
Ayip Nugraha
Dedi Iskandar
Riki Yunus
Kelas : 1DC03

Teknik Komputer
Universitas Gunadarma 2013


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang diajukan pada mata kuliah “Bahasa Indonesia” sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dengan judul “Ragam Bahasa”.
Shalawat beserta salam marilah kita curahkan selalu kepada baginda alam yakni nabi Muhammad saw. Kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian “Ragam Bahasa”. Makalah ini adalah sebuah karya yang kami susun berkat kerja sama dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Maka dari itu kami mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang ikut berperan aktif dalam terwujudnya makalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Terima kasih.
Billahitaufiq wal hidayah
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.



Depok, 8 Oktober 2013,


                                                                                                                    
                                                                                                                     Penyusun


Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................................   i
Daftar Isi................................................................................................................................  ii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................   1
A.     Latar Belakang......................................................................................................   1
B.     Rumusan Masalah................................................................................................   1
C.     Tujuan Penulisan..................................................................................................   1
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................................   2
A.     Pengertian Ragam Bahasa.....................................................................................   2
B.     Faktor-faktor yang Menyebabkan Ragam Bahasa.................................................   2
1.      Faktor Usia.....................................................................................................   2
2.      Faktor Gender.................................................................................................   2
3.      Faktor Tingkat Pendidikan..............................................................................   3
4.      Faktor Profesi/Jabatan....................................................................................   3
5.      Faktor Budaya Daerah....................................................................................   3
6.      Faktor Bidang yang Ditekuni..........................................................................   3
7.      Faktor Lingkungan Sosial...............................................................................   3
C.     Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Pandang Penutur..............................................   3
1.      Ragam Bahasa Baku (frozen)........................................................................   3
2.      Ragam Bahasa Resmi (formal)......................................................................   3
3.      Ragam Bahasa Usaha (konsultatif)................................................................   4
4.      Ragam Bahasa Santai (casual).......................................................................   4
5.      Ragam Bahasa Akrab (intimate)....................................................................   4
D.     Variasi Bahasa.....................................................................................................   4
1.      Variasi dari Segi Pemakaian..........................................................................   4
2.      Variasi dari Segi Keformalan.........................................................................   5
3.      Variasi dari Segi Sarana.................................................................................   5
E.     Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media....................................................   6
1.      Ragam Lisan..................................................................................................   6
a.       Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan..................................................................   6
b.      Kelebihan Ragam Bahasa Lisan..............................................................   6
c.       Kekurangan Ragam Bahasa Lisan...........................................................   6
2.      Ragam Tulis...................................................................................................   6
a.       Ciri-ciri Ragam Bahasa Tulis...................................................................   7
b.      Kelebihan Ragam Bahasa Tulis...............................................................   7
c.       Kekurangan Ragam Bahasa Tulis............................................................   7
F.      Penggunaan Ragam Bahasa dalam Berbagai Bidang..........................................   7
1.      Ragam Bahasa Hukum..................................................................................   7
2.      Ragam Bahasa Jurnalistik..............................................................................   7
BAB III : PENUTUP............................................................................................................   8
A.    Kesimpulan..........................................................................................................   8
B.     Saran....................................................................................................................   8
Daftar Pustaka.......................................................................................................................   9


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan Bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan, karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ngobrol, puisi, pidato, ceramah, dll.
Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalnya pidato pesiden, pidato dari ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam pidato pun hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai dengan kaidah yang benar. Pidato sama halnya dengan ceramah. Hanya saja ceramah lebih membahas tentang keagamaan, sedangkan pidato lebih umum dan bisa digunakan dalam banyak acara.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Ragam Bahasa.
2.      Faktor-faktor yang menyebabkan Ragam Bahasa.
3.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur.
4.      Variasi Bahasa.
5.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media.
6.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan.
7.      Penggunaan Ragam Bahasa dalam berbagai bidang.
C.    Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa serta macam-macam ragam dalam bahasa ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri dari :
1)      Ragam bahasa lisan.
2)      Ragam bahasa tulis.
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun ada kesamaan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu sama lain.

B.     Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Ragam Bahasa
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan keragaman suatu bahasa, berikut penjelasannya :
1.      Faktor Usia
Terlihat perbedaan cara bicara dari anak-anak kecil, para remaja, dan orang tua. Pada anak-anak masih terdapat tata bahasa yang kurang tersusun dengan rapih, dan masih sangat sederhana. Pada remaja umumnya menggunakan bahasa gaul. Sedangkan pada orang tua/dewasa tata bahasanya sudah lebih rapih dan lebih sopan meskipun bahasa yang digunakan tidak formal. Atau terlihat juga keragaman tersebut ketika seseorang berbicara dengan orang yang usianya lebih tua, akan lebih sopan dibandingkan berbicara dengan teman sebaya.
2.      Faktor Gender
Contohnya,  ketika bapak-bapak berkumpul dan mulai berbincang-bincang diperbandingkan dengan ketika ibu-ibu yang berkumpul sangat terlihat jelas perbedaannya. Berdasarkan penelitian, diperoleh bahwa perbedaan gender (pria/wanita) dapat mempengaruhi perbedaan pada fonologis, gramatikal, dan sintaksis/morfologis bahasa.
3.      Faktor Tingkat Pendidikan
Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan hingga SD akan berbeda ragam bahasanya dengan orang yang mengenyam pendidikan hingga sarjana, disebabkan oleh perbedaan pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki.
4.      Faktor Profesi/Jabatan
Ilustrasinya, perbedaan cara bicara antara seseorang yang bekerja sebagai OB dengan seorang Manajer.
5.      Faktor Budaya Daerah
Bahasa lahir dari budaya. Budaya masing-masing daerah yang berbeda melahirkan bahasa daerah dengan logatnya masing-masing. Ketika 2 orang yang memiliki perbedaan budaya dan bahasa daerah bertemu dan menggunakan 1 bahasa yang sama, tetap terdapat perbedaan dialek di antara mereka. Ilustrasinya telah kami jelaskan di awal pembahasan, mengenai orang Jawa dan orang Batak yang menggunakan bahasa Indonesia.
6.      Faktor Bidang yang Ditekuni
Misalnya, orang yang menekuni bidang kimia mengerti dengan istilah-istilah kimia, namun orang awam belum tentu mengerti dengan istilah tersebut.
7.      Faktor Lingkungan Sosial
Di awal pembahasan kami juga telah memberikan ilustrasinya, yaitu Arif yang berbicara dengan atasan berbeda dengan ketika ia berbicara dengan teman lamanya, tergantung kepada siapa lawan bicaranya.

C.    Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Pandang Penutur
Menurut Martin Joos, variasi bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu :
1.      Ragam Bahasa Baku (frozen)
Adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.

2.      Ragam Bahasa Resmi (formal)
Adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.

3.      Ragam Bahasa Usaha (konsultatif)
Adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.

4.      Ragam Bahasa Santai (casual)
Adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.

5.      Ragam Bahasa Akrab (intimate)
Adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.

D.    Variasi Bahasa
Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Hal ini bisa terjadi mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang beragam dengan keanekaragaman bahasa yang dimiliki pula. Bahasa Indonesia yang menyebar luas dan dipakai oleh masyarakatnya terkadang mengalami penyesuaian oleh masyarakat penuturnya akibat kondisi dan situasi yang dihadapi penuturnya. Semuanya mengalami penyesuaian seiring dengan tetap dipakainya bahasa daerah masing-masing. Inilah merupakan salah satu yang menyebabkan variasi berbahasa timbul yaitu akibat penyesuaian dengan kondisi dan lingkungan dimana si penutur hidup dan berinteraksi. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi ini muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi (Subarianto, 2000).
Kridalaksana (1985) mengungkapkan bahwa bahasa mengalami perubahan sesuai dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai menurut keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu. Variasi itu disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Berikut akan dibahas variasi bahasa yang dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa tersebut. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.
1.      Variasi dari Segi Pemakaian
Variasi bahasa berkenaan dengan penggunanya, pemakainya atau fungsinya disebut fungsiolek, ragam atau register. Variasi ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan sarana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya, bidang sastra, jurnalistik, pertanian, militer, pelayaran, pendidikan, dsb.
2.      Variasi dari Segi Keformalan
Menurut Martin Joos, variasi bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu :
a.       Ragam Baku (frozen)
Adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.
b.      Ragam Resmi (formal)
Adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.
c.       Ragam Usaha (konsultatif)
Adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.
d.      Ragam Santai (casual)
Adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.
e.       Ragam Akrab (intimate)
Adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.

3.      Variasi dari Segi Sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis.
a.       Ragam Lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
b.      Ragam Tulis
Adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat dan tanda baca.
Goeller (1980) mengungkapkan 3 karakteristik ragam bahasa tulis :
·         Accuracy (akurat), yaitu kelogisan segala informasi atau gagasan yang dituliskan.
·         Bravety (ringkas), yaitu pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata mubazir dan berulang, serta seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya.
·         Clarity (jelas), yaitu tulisan mudah dipahami, penalaran jelas (alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca, dan tidak menimbulkan tafsir ganda).
E.     Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
1.      Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi :
§  Ragam Bahasa Cakapan;
§  Ragam Bahasa Pidato;
§  Ragam Bahasa Kuliah;
§  Ragam Bahasa Panggung.

a.      Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan :
Ø  Memerlukan kehadiran orang lain;
Ø  Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap;
Ø  Terikat ruang dan waktu;
Ø  Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

b.      Kelebihan Ragam Bahasa Lisan :
Ø  Dapat disesuaikan dengan situasi.
Ø  Faktor efisiensi.
Ø  Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
Ø  Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
Ø  Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
Ø  Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.

c.       Kekurangan Ragam Bahasa Lisan :
Ø  Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
Ø  Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
Ø  Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
Ø  Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.

2.      Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi :
§  Ragam Bahasa Teknis;
§  Ragam Bahasa Undang-undang;
§  Ragam Bahasa Catatan;
§  Ragam Bahasa Surat.

a.      Ciri-ciri Ragam Bahasa Tulis :
Ø  Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
Ø  Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
Ø  Tidak terikat ruang dan waktu.
Ø  Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

b.      Kelebihan Ragam Bahasa Tulis :
Ø  Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
Ø  Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
Ø  Sebagai sarana memperkaya kosakata.
Ø  Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

c.       Kekurangan Ragam Bahasa Tulis :
Ø  Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
Ø  Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
Ø  Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.


F.     Penggunaan Ragam Bahasa dalam Berbagai Bidang
1.      Ragam Bahasa Hukum
Ragam hukum di Indonesia memiliki ciri-ciri bahasa keilmuan (Moeliono 1974) yaitu :
·         Lugas dan eksak;
·         Objektif dan menekan prasangka pribadi;
·         Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat, dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran;
·         Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang bersensasi;
·         Membakukan makna kata-katanya, ungkapannya dan gaya pemaparannya.

2.      Ragam Bahasa Jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menuliskan berita dan disebut juga dengan bahasa komunikasi masa. Menurut Asep Syamsul M. Romli, bahasa yang biasa digunakan wartawan untuk menulis berita di media massa sifatnya :
·         Komunikatif, yaitu langsung menjamah materi atau ke pokok persoalan.
·         Spesifik, yakni jelas atau mudah dipahami orang banyak, hemat kata, menghindarkan kata mubazir, menaati kaidah EYD dan kalimat-kalimatnya singkat.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.
Dengan mengetahui ragam bahasa dan variasi berbahasa kita dapat memahami adanya keragaman berbahasa di Indonesia. Hal ini hendaknya dijadikan sarana pembelajaran agar dapat berbahasa dengan baik dan benar serta mampu menggunakannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat.
B.     Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan seperti penulisan huruf, atau ejaan, dan sebagainya, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif/membangun. Karena pengetahuan kami sebagai penulis juga masih kurang dan juga masih dalam pembelajaran.


Daftar Pustaka
·        Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
·        Diknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
·        Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Panduan Kongres Bahasa Indonesia VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.
·        R. Kunjana Rahardi. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga.

3 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

salam satu nusa, satu bangsa, satu bahasa indonesia.

Unknown mengatakan...

Sip

Lihat juga yang lain: