RAGAM BAHASA
(Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)
Dosen
: Tri Budiarta, SS., MM.
Disusun
Oleh: Kelompok 4
Ayip
Nugraha
Dedi
Iskandar
Riki
Yunus
Kelas
: 1DC03
Teknik
Komputer
Universitas
Gunadarma 2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang diajukan pada mata kuliah “Bahasa Indonesia” sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dengan judul “Ragam Bahasa”.
Shalawat beserta salam marilah kita
curahkan selalu kepada baginda alam yakni nabi Muhammad saw. Kepada
keluarganya, sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian “Ragam Bahasa”. Makalah ini adalah sebuah karya yang
kami susun berkat kerja sama dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Maka
dari itu kami mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang ikut
berperan aktif dalam terwujudnya makalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Terima kasih.
Billahitaufiq wal hidayah
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Depok, 8 Oktober 2013,
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................................
i
Daftar Isi................................................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan.................................................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
A.
Pengertian Ragam Bahasa..................................................................................... 2
B. Faktor-faktor yang Menyebabkan Ragam Bahasa................................................. 2
1. Faktor Usia..................................................................................................... 2
2. Faktor Gender................................................................................................. 2
3. Faktor Tingkat Pendidikan.............................................................................. 3
4. Faktor Profesi/Jabatan.................................................................................... 3
5. Faktor Budaya Daerah.................................................................................... 3
6. Faktor Bidang yang Ditekuni.......................................................................... 3
7. Faktor Lingkungan Sosial............................................................................... 3
C. Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Pandang Penutur.............................................. 3
1.
Ragam Bahasa Baku (frozen)........................................................................ 3
2.
Ragam Bahasa Resmi (formal)...................................................................... 3
3.
Ragam Bahasa Usaha (konsultatif)................................................................ 4
4.
Ragam Bahasa Santai (casual)....................................................................... 4
5.
Ragam Bahasa Akrab (intimate).................................................................... 4
D.
Variasi Bahasa..................................................................................................... 4
1.
Variasi dari Segi Pemakaian.......................................................................... 4
2.
Variasi dari Segi Keformalan......................................................................... 5
3.
Variasi dari Segi Sarana................................................................................. 5
E. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media.................................................... 6
1. Ragam Lisan.................................................................................................. 6
a. Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan.................................................................. 6
b. Kelebihan Ragam Bahasa Lisan.............................................................. 6
c. Kekurangan Ragam Bahasa Lisan........................................................... 6
2. Ragam Tulis................................................................................................... 6
a. Ciri-ciri Ragam Bahasa Tulis................................................................... 7
b. Kelebihan Ragam Bahasa Tulis............................................................... 7
c. Kekurangan Ragam Bahasa Tulis............................................................ 7
F. Penggunaan Ragam Bahasa dalam
Berbagai Bidang.......................................... 7
1. Ragam Bahasa Hukum.................................................................................. 7
2. Ragam Bahasa Jurnalistik.............................................................................. 7
BAB III : PENUTUP............................................................................................................ 8
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, jauh sebelum Belanda menjajah
Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan
yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang
tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh karena itu
pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa
Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan
dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak
akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak
hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib
mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan Bahasa Indonesia itu ada yang
disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang
pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan.
Disini yang lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan, karena lebih banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ngobrol, puisi, pidato, ceramah,
dll.
Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalnya pidato pesiden,
pidato dari ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam
pidato pun hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai
dengan kaidah yang benar. Pidato sama halnya dengan ceramah. Hanya saja ceramah
lebih membahas tentang keagamaan, sedangkan pidato lebih umum dan bisa
digunakan dalam banyak acara.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian Ragam Bahasa.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan Ragam
Bahasa.
3. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan
cara pandang penutur.
4. Variasi Bahasa.
5. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan
media.
6. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan
topik pembicaraan.
7. Penggunaan Ragam Bahasa dalam
berbagai bidang.
C.
Tujuan
Penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa serta macam-macam ragam
dalam bahasa ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan
bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa
yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise
tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah
(karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam
surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan
tak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam
pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,
seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa
baku.
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa,
ragam bahasa terdiri dari :
1) Ragam bahasa lisan.
2) Ragam bahasa tulis.
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech)
dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur
dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa
lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata
dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis
yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan. Oleh karena itu,
sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua
jenis ragam bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang
memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya.
Meskipun ada kesamaan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki
seperangkat kaidah yang berbeda satu sama lain.
B.
Faktor-faktor
yang Menyebabkan Terjadinya Ragam Bahasa
Ada banyak hal yang dapat
menyebabkan keragaman suatu bahasa, berikut penjelasannya :
1.
Faktor
Usia
Terlihat
perbedaan cara bicara dari anak-anak kecil, para remaja, dan orang tua. Pada anak-anak
masih terdapat tata bahasa yang kurang tersusun dengan rapih, dan masih sangat
sederhana. Pada remaja umumnya menggunakan bahasa gaul. Sedangkan pada orang
tua/dewasa tata bahasanya sudah lebih rapih dan lebih sopan meskipun bahasa
yang digunakan tidak formal. Atau terlihat juga keragaman tersebut ketika
seseorang berbicara dengan orang yang usianya lebih tua, akan lebih sopan
dibandingkan berbicara dengan teman sebaya.
2.
Faktor
Gender
Contohnya, ketika bapak-bapak berkumpul dan mulai
berbincang-bincang diperbandingkan dengan ketika ibu-ibu yang berkumpul sangat
terlihat jelas perbedaannya. Berdasarkan penelitian, diperoleh bahwa perbedaan
gender (pria/wanita) dapat mempengaruhi perbedaan pada fonologis, gramatikal,
dan sintaksis/morfologis bahasa.
3.
Faktor Tingkat
Pendidikan
Misalnya,
orang yang hanya mengenyam pendidikan hingga SD akan berbeda ragam bahasanya
dengan orang yang mengenyam pendidikan hingga sarjana, disebabkan oleh
perbedaan pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki.
4.
Faktor
Profesi/Jabatan
Ilustrasinya,
perbedaan cara bicara antara seseorang yang bekerja sebagai OB dengan seorang
Manajer.
5.
Faktor
Budaya Daerah
Bahasa lahir
dari budaya. Budaya masing-masing daerah yang berbeda melahirkan bahasa daerah
dengan logatnya masing-masing. Ketika 2 orang yang memiliki perbedaan budaya
dan bahasa daerah bertemu dan menggunakan 1 bahasa yang sama, tetap terdapat
perbedaan dialek di antara mereka. Ilustrasinya telah kami jelaskan di awal
pembahasan, mengenai orang Jawa dan orang Batak yang menggunakan bahasa
Indonesia.
6.
Faktor
Bidang yang Ditekuni
Misalnya,
orang yang menekuni bidang kimia mengerti dengan istilah-istilah kimia, namun
orang awam belum tentu mengerti dengan istilah tersebut.
7.
Faktor
Lingkungan Sosial
Di awal
pembahasan kami juga telah memberikan ilustrasinya, yaitu Arif yang berbicara
dengan atasan berbeda dengan ketika ia berbicara dengan teman lamanya,
tergantung kepada siapa lawan bicaranya.
C.
Ragam Bahasa
Berdasarkan Cara Pandang Penutur
Menurut Martin Joos, variasi
bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu :
1.
Ragam
Bahasa Baku (frozen)
Adalah variasi bahasa yang paling formal, yang
digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah,
undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.
2.
Ragam
Bahasa Resmi (formal)
Adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato
kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.
3.
Ragam
Bahasa Usaha (konsultatif)
Adalah variasi bahasa yang lazim digunakan
pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang
berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam
formal dan ragam informal atau santai.
4.
Ragam
Bahasa Santai (casual)
Adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi
tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman pada waktu
beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk
alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.
5.
Ragam
Bahasa Akrab (intimate)
Adalah
variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah
akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan
bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.
D.
Variasi
Bahasa
Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang
dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan
oleh para penuturnya yang tidak homogen. Hal ini bisa terjadi mengingat kondisi
masyarakat Indonesia yang beragam dengan keanekaragaman bahasa yang dimiliki
pula. Bahasa Indonesia yang menyebar luas dan dipakai oleh masyarakatnya
terkadang mengalami penyesuaian oleh masyarakat penuturnya akibat kondisi dan
situasi yang dihadapi penuturnya. Semuanya mengalami penyesuaian seiring dengan
tetap dipakainya bahasa daerah masing-masing. Inilah merupakan salah satu yang
menyebabkan variasi berbahasa timbul yaitu akibat penyesuaian dengan kondisi
dan lingkungan dimana si penutur hidup dan berinteraksi. Ragam bahasa yang
bervariasi ini merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam
pemakaian bahasa. Variasi ini muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat
komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi (Subarianto, 2000).
Kridalaksana (1985) mengungkapkan bahwa bahasa mengalami perubahan
sesuai dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa
yang dipakai menurut keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul
mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu.
Variasi itu disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Berikut akan dibahas
variasi bahasa yang dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur
bahasa dan keragaman fungsi bahasa tersebut. Jadi variasi bahasa itu terjadi
sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.
1. Variasi dari Segi Pemakaian
Variasi bahasa berkenaan dengan penggunanya, pemakainya
atau fungsinya disebut fungsiolek, ragam atau register. Variasi ini biasanya
dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan
sarana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah
menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya,
bidang sastra, jurnalistik, pertanian, militer, pelayaran, pendidikan, dsb.
2. Variasi dari Segi Keformalan
Menurut Martin Joos, variasi bahasa dibagi
menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu :
a. Ragam Baku (frozen)
Adalah variasi
bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara
resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.
b. Ragam Resmi (formal)
Adalah variasi
bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku
pelajaran, dsb.
c. Ragam Usaha (konsultatif)
Adalah variasi
bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun
pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini
berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.
d. Ragam Santai (casual)
Adalah variasi
bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan
keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb.
Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang
dipendekkan.
e. Ragam Akrab (intimate)
Adalah variasi
bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab,
seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa
yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.
3. Variasi dari Segi Sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau
jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis.
a.
Ragam Lisan
Adalah ragam bahasa
yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga
situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
b.
Ragam Tulis
Adalah ragam bahasa yang digunakan melalui
media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan
struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh
bentuk, pola kalimat dan tanda baca.
Goeller (1980) mengungkapkan 3 karakteristik ragam bahasa
tulis :
·
Accuracy (akurat), yaitu kelogisan segala
informasi atau gagasan yang dituliskan.
·
Bravety (ringkas), yaitu pengungkapan gagasan
yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata mubazir dan berulang, serta seluruh
kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya.
·
Clarity (jelas), yaitu tulisan mudah
dipahami, penalaran jelas (alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca, dan
tidak menimbulkan tafsir ganda).
E.
Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
1. Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat
ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan,
kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa
lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air
muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan
antara lain meliputi :
§
Ragam Bahasa Cakapan;
§
Ragam Bahasa Pidato;
§
Ragam Bahasa Kuliah;
§
Ragam Bahasa Panggung.
a.
Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan :
Ø
Memerlukan kehadiran orang lain;
Ø
Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap;
Ø
Terikat ruang dan waktu;
Ø
Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.
b. Kelebihan Ragam Bahasa Lisan :
Ø Dapat disesuaikan
dengan situasi.
Ø Faktor efisiensi.
Ø Faktor kejelasan karena
pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar
pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak
pembicara.
Ø Faktor kecepatan,
pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
Ø Lebih bebas bentuknya
karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh
penutur.
Ø Penggunaan bahasa
lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual
dan kognitif.
c.
Kekurangan Ragam Bahasa Lisan :
Ø Bahasa lisan berisi
beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
Ø Penutur sering
mengulangi beberapa kalimat.
Ø Tidak semua orang bisa
melakukan bahasa lisan.
Ø Aturan-aturan bahasa
yang dilakukan tidak formal.
2. Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan
dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam
tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata
bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut
adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan
kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan
tanda baca dalam mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi :
§
Ragam Bahasa Teknis;
§
Ragam Bahasa Undang-undang;
§
Ragam Bahasa Catatan;
§
Ragam Bahasa Surat.
a. Ciri-ciri Ragam Bahasa Tulis :
Ø Tidak memerlukan
kehadiran orang lain.
Ø Unsur gramatikal
dinyatakan secara lengkap.
Ø Tidak terikat ruang
dan waktu.
Ø Dipengaruhi oleh tanda
baca atau ejaan.
b. Kelebihan Ragam Bahasa Tulis :
Ø Informasi yang
disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan
menyenangkan.
Ø Umumnya memiliki
kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
Ø Sebagai sarana
memperkaya kosakata.
Ø Dapat digunakan untuk
menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi
sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
c. Kekurangan Ragam Bahasa Tulis :
Ø Alat atau sarana yang
memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa
tulisan harus disusun lebih sempurna.
Ø Tidak mampu menyajikan
berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa
yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
Ø Yang tidak ada dalam
bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa
tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
F. Penggunaan
Ragam Bahasa dalam Berbagai Bidang
1.
Ragam Bahasa Hukum
Ragam
hukum di Indonesia memiliki ciri-ciri bahasa keilmuan (Moeliono 1974) yaitu :
·
Lugas dan eksak;
·
Objektif dan menekan prasangka pribadi;
·
Memberikan definisi yang cermat tentang nama,
sifat, dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran;
·
Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang
bersensasi;
·
Membakukan makna kata-katanya, ungkapannya
dan gaya pemaparannya.
2.
Ragam Bahasa Jurnalistik
Bahasa jurnalistik
adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menuliskan berita dan disebut
juga dengan bahasa komunikasi masa. Menurut Asep Syamsul M. Romli, bahasa yang
biasa digunakan wartawan untuk menulis berita di media massa sifatnya :
·
Komunikatif, yaitu langsung menjamah materi
atau ke pokok persoalan.
·
Spesifik, yakni jelas atau mudah dipahami
orang banyak, hemat kata, menghindarkan kata mubazir, menaati kaidah EYD dan
kalimat-kalimatnya singkat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ragam
Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa
meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada
ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah
Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga
negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik
serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.
Dengan mengetahui ragam bahasa dan variasi berbahasa kita dapat memahami
adanya keragaman berbahasa di Indonesia. Hal ini hendaknya dijadikan sarana
pembelajaran agar dapat berbahasa dengan baik dan benar serta mampu
menggunakannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat.
B.
Saran
Jika dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kekurangan seperti penulisan huruf, atau ejaan, dan sebagainya,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif/membangun. Karena
pengetahuan kami sebagai penulis juga masih kurang dan juga masih dalam
pembelajaran.
Daftar Pustaka
·
Alwi,
Hasan, dkk. 1998. Tata Baku Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
·
Diknas.
2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
·
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Panduan
Kongres Bahasa Indonesia VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.
·
R.
Kunjana Rahardi. 2009. Bahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga.